Mengenal Lebih Dekat Lion Air Boeing 737-800 NG Yang Jatuh di Laut Bali

Ditulis oleh:
- -

Pesawat Lion Air yang tergelincir masuk laut di Bali termasuk jenis yang modern dengan teknologi navigasi dan keselamatan terkini, dirancang untuk terbang lebih jauh, konsumsi bahan bakar lebih irit dan memuat lebih banyak penumpang dari para kompetitornya.

Mengenal Lebih Dekat Lion Air Boeing 737-800 NG Yang Jatuh di Laut Bali


Menurut Boeing, 737-800 merupakan versi yang paling laris dari keluarga 737 Next-Generation (NG).

Pesawat jet dua baris satu gang (single-aisle) ini bisa mengangkut antara 162 sampai 189 penumpang, bisa terbang 260 mil lebih jauh, mengkonsumsi bahan bakar 7% lebih irit dan menampung 12 penumpang lebih banyak dari model pesaing.

Boeing 737-800 diuncurkan pada 5 September 1994 dan langsung mendapat pesanan lebih dari 40 unit dari para pembeli.

Pesawat ini, bersama dengan keluarga 737 NG yang lain (737-600, 737-700 and 737-900ER atau extended range), mempunyai kokpit modern dengan teknologi penerbangan terbaru termasuk teknologi layar datar yang besar untuk panel-panelnya. Para maskapai bisa memilih model display yang baru itu sejenis dengan milik keluarga 777 atau memakai format yang dipakai 737 sebelumnya.

Perangkat teknologi navigasi atau flight deck dilengkapi teknologi yang opsional tergantung pesanan, seperti display situasi vertikal yang bisa menunjukkan jalur penerbangan yang dilalui atau memprediksi jalur yang akan dilalui serta membantu memperingatkan adanya benturan dengan permukaan (potential conflicts with terrain); lalu Head-up Display, yang memberi informasi penerbangan dan keselamatan yang mudah terbaca mata pilot.

Next-Generation 737 adalah pesawat jet komersial pertama yang mendapatkan sertifikasi untuk Ground Positioning System, panduan mendarat dengan teknologi satelit sehingga proses landing bisa lebih efisien, akurat dan ramah lingkungan.

Lion Pelanggan Favorit Boeing
Keluarga Next-Generation 737 -- termasuk 737-600/-700/-800/-900ER – terus menjadi tulang punggung Boeing dan terjual lebih dari 6.200 unit ke seluruh dunia, dan kalau ditambah varian lama total melebihi 9.300 unit.

Dari seluruh pesanan itu, Boeing telah mengirim lebih dari 7.000 pesawat 737 berbagai model.

Pada 18 Juli 2005, Boeing meluncurkan varian 737-900ER dan Lion Air menjadi pelanggan pertama dengan pesanan awal 30 unit. Lion Air menerima pesawat 737-900ER pertama pada 27 April 2007.

Pada Februari 2012, Lion memecahkan rekor pemesanan di Boeing dengan kesepakatan jual beli 230 pesawat senilai US$ 22,4 miliar (Rp 217,5 triliun) untuk berbagai jenis 737, termasuk 737 MAX yang sedang dikembangkan dan baru akan terbang pada 2017.

Baik dari segi jumlah pesawat maupun nilainya, pesanan Lion itu menjadi yang tertinggi dalam sejarah Boeing.  

Boeing/ Bloomberg