Semakin nekat saja orang di jaman sekarang dalam mencari duit. Tak peduli itu halal atau haram, yang penting dirinya kenyang dan kantong tebal. Ini juga yang dilakukan orang-orang pintar tapi tidak bermoral yang melakukan penipuan dengan modus mengirim SMS mesra.
Sebelumnya telah beredar SMS ‘mama minta pulsa’ atau ‘papa kirimi pulsa dulu’ serta SMS yang seolah-olah mau beli tanah atau rumah, kini ada modus baru penipuan dengan mengirim SMS Mesra.
Ada beberapa versi dari SMS mesra yang beredar ini. Diantaranya adalah:
"Ini aku Nia, aku pengen ketemu hsama kamu. Kapan Qm ada waktu? Aq lagi kesepian banget, butuh Qm. Telepon aku ke no 085327071215 yah. Aku tunggu!" SMS ini dikirim melalui nomor 081808564560.
Kemudian ada juga yang seperti ini:
'Say,,, aq kangeeeeeennn. ni no aq 08981066142. qm tlp skrg yah,,aq tunggu telepon qm sekarang di kamar kost'an aq ya,saiank! emmmmmmuuuuuaaaacchh”
Sama seperti SMS-SMS penipuan yang lain, SMS ini dikirim secara random dengan sekali pengiriman bisa sampai ratusan target. Harapannya tentu diantara beberapa target itu ada yang akan terjerat meladeni SMS tersebut.
Apa akibatnya jika kita meladeni SMS tersebut?
Tentu bukan tanpa tujuan pelaku mengirim SMS tersebut. Pelaku menyertakan nomor lain yang bisa dihubungi yang berbeda dengan nomor yang dipakai untuk mengirim SMS tersebut. Dan nomor itu adalah NOMOR PREMIUM. Artinya jika seseorang menelepon nomor tersebut, tentu pulsanya akan tersedot dengan cepat.
Ini juga yang dialami oleh salah seorang korban yang sempat menelpon nomor tersebut. Baru dua menit menelpon, pulsanya juga berkurang Rp. 40 ribu. Apalagi pelaku juga memancing-memancing korban dengan kata-kata yang mesra agar korban lebih lama menelpon.
Polisi sudah menyelidi masalah ini bekerjasama dengan operator seluler. Karena SMS spam seperti ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Tapi yang paling penting adalah kewaspadaan kita. Kalau memang kita tidak mengenal pengirim SMS, sebaiknya tidak perlu ditanggapi.
Catatan:
Jika menurut kamu informasi ini sangat bermanfaat tolong untuk menyebarluaskannya.
Nomor ponsel yang diatas bukanlah pelaku yang sebenarnya.